Juni 2, 2023
Suara Kementerian

Khotbah untuk Anak: Ide Khotbah untuk Anak

Membimbing Pikiran Muda: Indahnya Khotbah untuk Anak-Anak

Melibatkan perhatian penuh anak-anak dapat menjadi suatu tantangan. Penuh rasa ingin tahu dan keheranan, pikiran mereka melayang dengan mudah dari satu pemikiran ke pemikiran lainnya. Namun jika menyangkut iman, bagaimana kita dapat merangkum keluasan kasih Tuhan dalam istilah yang dapat dipahami oleh hati dan pikiran anak muda? Di sinilah khotbah anak-anak yang dirancang khusus berperan. Menyesuaikan khotbah-khotbah ini agar dapat diterima oleh generasi muda merupakan sebuah seni tersendiri.

 

Pentingnya Khotbah Bagi Anak

Masa kanak-kanak adalah usia yang mudah terpengaruh di mana fondasi diletakkan dan nilai-nilai inti ditanamkan. Ini adalah tahap di mana benih-benih iman ditaburkan, dan pentingnya menyesuaikan khotbah untuk anak-anak sangat ditekankan.

Apa Kata Alkitab tentang Anak-anak?

Alkitab sering menyebut anak-anak, menunjukkan pentingnya mereka dalam kerajaan Allah. Yesus bersabda, “Biarkan anak-anak kecil itu datang kepadaku dan jangan menghalangi mereka, sebab Kerajaan Surga adalah milik mereka” (Matius 19:14). Ini ayat sendiri menggarisbawahi nilai yang Tuhan berikan pada anak-anak, sehingga penting bagi kita untuk menyajikan khotbah untuk anak-anak dengan cara yang menarik dan mencerahkan.

 

Menyusun Ide Khotbah Anak yang Sempurna

1. Bercerita adalah Kuncinya

Anak-anak menyukai cerita. Jika diceritakan dengan antusias dan hidup, narasi dari Alkitab menjadi kisah petualangan, kebijaksanaan, dan moralitas. Misalnya, kisah Daud dan Goliat bukan hanya tentang seorang raksasa dan seorang anak laki-laki; ini adalah kisah tentang iman, keberanian, dan gagasan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi bersama Tuhan.

2. Alat Bantu Visual

Pemanfaatan visual dalam khotbah kepada anak-anak dapat memberikan dampak yang dahsyat. Baik itu bagan, gambar, atau bahkan alat peraga, alat-alat ini dapat menghidupkan kisah-kisah alkitabiah, menjadikannya lebih relevan dan mudah diingat.

3. Sesi Interaktif

Anak-anak berkembang dalam interaksi. Daripada khotbah satu arah, pertimbangkan untuk memasukkan sesi tanya jawab. Mengajukan pertanyaan dan menunggu jawaban akan membuat mereka tetap terlibat. Cara ini ampuh sekali, terutama ketika membahas khotbah untuk anak-anak tentang perumpamaan atau pelajaran moral.

4. Contoh Terkait

Gabungkan skenario sehari-hari yang dapat dipahami oleh anak-anak. Misalnya saja, berbagi bisa dikaitkan dengan kisah seorang anak laki-laki yang mempersembahkan roti dan ikannya kepada Yesus, sehingga menghasilkan mukjizat.

5. Pendek dan Manis

Meskipun orang dewasa mungkin menyukai khotbah yang berdurasi satu jam, anak-anak memiliki rentang perhatian yang lebih pendek. Sangat penting untuk menjaga khotbah untuk anak-anak tetap singkat namun berdampak.

 

Dampak Khotbah yang Disusun dengan Baik bagi Anak

Ketika anak memahami dan memahami khotbah untuk anak, maka hal itu akan menanamkan benih keimanan yang dapat tumbuh subur. Ketika dipupuk dengan cinta, pengertian, dan ajaran yang benar, pikiran-pikiran muda ini berkembang menjadi orang dewasa yang memahami dan menghayati iman mereka.

Terlebih lagi, ketika anak-anak secara aktif berpartisipasi dan terlibat dalam diskusi tentang iman, hal ini akan menumbuhkan rasa memiliki dan komunitas. Hal ini menciptakan lingkungan di mana mereka merasa aman untuk bertanya, mengungkapkan keraguan mereka, dan mencari bimbingan.

 

Apa Kata Alkitab tentang Anak-Anak?

Di seluruh Alkitab, kita dapat menemukan banyak ayat dan perikop yang berbicara tentang pentingnya dan betapa menyenangkannya memiliki anak. Berikut beberapa contohnya:

1. Amsal 22:6

“Latihlah seorang anak di jalan yang seharusnya dia tempuh; bahkan ketika dia sudah tua, dia tidak akan meninggalkannya.”

Ini adalah salah satu bagian paling terkenal tentang anak-anak dan bagaimana mereka harus dibesarkan. Dalam ayat khusus ini, Tuhan memerintahkan para orang tua dan generasi tua lainnya untuk melatih dan mengajarkan moral, nilai-nilai, dan khususnya Firman Tuhan kepada anak-anak. Ketika anak-anak ini bertumbuh, mereka tidak akan menjauh dari Tuhan dan akan terus mencari bimbingan-Nya melalui Firman-Nya.

2. Yesaya 54:13

“Semua anakmu akan diajar oleh Tuhan, dan besarlah kesejahteraan anak-anakmu.”

Sejalan dengan contoh pertama kita, Yesaya 54:13 memberitahu kita bahwa Allahlah yang akan mengajar anak-anak ini. Bagaimana? Membaca Firman Tuhan dan membiarkan mereka memahami apa yang dikatakan Alkitab. 

Lalu apa peran kita sebagai orang dewasa? Peran kami adalah memimpin mereka untuk mencintai Alkitab dan pekerjaan Tuhan. Kita hendaknya menjadi saluran sukacita anak-anak dalam melayani Tuhan dan mencintai firman-Nya.

3. Mazmur 127: 3

“Anak-anak adalah anugerah dari Tuhan; itu adalah pahala darinya.”

Perikop khusus ini menyampaikan pesan bahwa semua anak adalah anugerah dari Tuhan. Jadi, tidak peduli apa yang dunia katakan dan bagaimana dunia memperlakukan anak-anak yang tidak diinginkan, kita sebagai orang Kristen harus menyampaikan pesan dalam Mazmur 127:3.

4. Matius 19:14

“Yesus berkata, 'Biarkan anak-anak kecil itu datang kepadaku, dan jangan menghalangi mereka, karena Kerajaan Surga adalah milik orang-orang seperti mereka.”

Dalam ayat ini, Tuhan mengatakan kepada kita bahwa kita tidak boleh menghalangi generasi muda untuk datang kepada-Nya. Hal ini benar adanya, apalagi saat ini banyak orang tua yang lebih memilih anaknya tersesat daripada pergi ke gereja. Mereka dibutakan oleh semangat agama yang menganggap mengikuti Kristus adalah salah satu bentuk berpindah agama.

Namun Tuhan mengingatkan kita hari ini bahwa apa pun yang terjadi, kita harus membiarkan anak-anak menemukan siapa Tuhan itu dengan terus-menerus membaca Firman-Nya, mengikuti pelajaran Alkitab, mengikuti sekolah minggu, dan pergi ke gereja.

5. Efesus 6: 1-3

“Anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, sebab itulah yang benar. 2 “Hormatilah ayahmu dan ibumu”—yang merupakan perintah pertama yang penuh dengan janji—3 “Supaya baik keadaanmu dan panjang umurmu di bumi.”

Ayat ini memberitahu kita bahwa menaati orang tua adalah rahasia panjang umur. Oleh karena itu, kita harus mendidik anak-anak kita dan generasi muda untuk selalu menaati orang tua mereka, karena itulah yang diperintahkan Tuhan dalam Firman-Nya.

 

Khotbah untuk Anak-Anak berdasarkan Alkitab

Yang paling penting adalah membekali anak-anak, semuda mereka, dengan pengetahuan tentang Tuhan dan bagaimana Dia menyelamatkan umat manusia melalui Yesus. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa khotbah terbaik berdasarkan Alkitab untuk anak-anak.

  1. Kebangkitan Yesus(Matius 28: 1-10)

Setelah Sabat, saat fajar pada hari pertama minggu itu, Maria Magdalena dan Maria yang lain pergi untuk melihat kuburan.

2 Terjadilah gempa bumi yang dahsyat, ketika malaikat Tuhan turun dari surga dan pergi ke kubur itu, menggulingkan batu itu dan duduk di atasnya. 3 Penampilannya seperti kilat, dan pakaiannya putih seperti salju. 4Para penjaga sangat takut kepadanya sehingga mereka gemetar dan menjadi seperti orang mati.

5Malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu, “Jangan takut, karena aku tahu kamu sedang mencari Yesus yang disalibkan. 6 Dia tidak ada di sini; dia telah bangkit, seperti yang dia katakan. Datang dan lihatlah tempat dia berbaring. 7 Kalau begitu, cepatlah pergi dan beri tahu murid-muridnya, 'Dia telah bangkit dari antara orang mati dan pergi mendahului kamu ke Galilea. Di sana kamu akan melihatnya.' Sekarang aku sudah memberitahumu.”

8 Maka perempuan-perempuan itu segera meninggalkan kubur itu, dengan rasa takut namun penuh sukacita, dan berlari untuk memberi tahu murid-murid-Nya. 9 Tiba-tiba Yesus menemui mereka. “Salam,” katanya. Mereka mendatanginya, mengatupkan kakinya, dan menyembahnya. 10 Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Jangan takut. Pergi dan suruh saudara-saudaraku pergi ke Galilea; di sana mereka akan melihatku.” 

Tidak ada kisah yang lebih hebat dalam Alkitab untuk diceritakan kepada anak-anak kita selain kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. Ayat ini menegaskan kepenuhan keselamatan dan pengorbanan Yesus. 

Kita harus mengajari anak-anak kita bahwa Yesus menderita dan mati di kayu salib demi dosa-dosa kita. Dan pada hari ketiga, Dia bangkit kembali seperti yang dikatakan dalam kitab suci.

Dalam ayat ini, kedua Maria ingin mengunjungi makam Yesus, namun yang mengejutkan mereka, malaikat Tuhan memberi tahu mereka bahwa Yesus sudah tidak ada lagi dan sudah bangkit! Kedua Maria dengan tergesa-gesa memberi tahu para murid tentang apa yang telah terjadi. Namun saat mereka melakukannya, mereka bertemu Yesus di jalan. Kemudian mereka sujud dan menyembah Dia.

Kedua Maria menjadi saksi pertama penggenapan keselamatan dan kebangkitan Yesus. Dan sekarang, penting untuk memberi tahu anak-anak kita bagaimana Tuhan mati bagi mereka dan bahwa mereka juga dapat menjadi saksinya.

  1. Yesus dan anak-anak kecil (Mark 10: 13-16)

13 Orang-orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus agar Dia dapat meletakkan tangan-Nya di atas mereka, tetapi para murid menegur mereka. 14 Ketika Yesus melihat hal ini, dia menjadi marah. Dia berkata kepada mereka, “Biarkan anak-anak kecil itu datang kepadaku, dan jangan menghalangi mereka, karena Kerajaan Allah adalah milik orang-orang seperti mereka. 15 Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa pun yang tidak menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, tidak akan pernah masuk ke dalamnya.” 16 Dan dia menggendong anak-anak itu, meletakkan tangannya di atas mereka, dan memberkati mereka.

Bagian ini menegaskan bahwa anak-anak, betapapun polosnya mereka, selalu diterima di kerajaan Allah. Jadi, betapapun energik dan tidak terkendalinya anak-anak di dalam gereja, kita tidak boleh menghalangi mereka untuk datang kepada Tuhan.

Bagian ini juga berbicara tentang betapa berharganya anak-anak di mata Yesus. Mengapa? Karena Yesus tidak hanya memberkati mereka, Dia menggendong mereka dan meletakkan tangan-Nya di atas mereka. Sekarang, ada kisah lain dalam Alkitab dimana Yesus hanya perlu berbicara untuk melakukan mukjizat. Namun dalam ayat ini, Yesus mengulurkan tangan-Nya kepada anak-anak kecil itu dan memberkati mereka. Jadi, kita harus mengajar anak-anak di jemaat kita bahwa mereka berharga di mata Yesus dan tidak boleh dihalangi untuk datang kepada-Nya.

  1. Penyelamatan Zakheus sang Pemungut Pajak (Luke 19: 1-10)

Yesus memasuki Yerikho dan melewatinya. 2 Ada seorang laki-laki bernama Zakheus; dia adalah seorang kepala pemungut pajak dan kaya raya. 3Dia ingin melihat siapa Yesus, tetapi karena dia pendek dia tidak dapat melihat di antara orang banyak. 4 Maka dia berlari ke depan dan memanjat pohon ara untuk melihat Dia karena Yesus sedang datang melalui jalan itu.

5 Ketika Yesus sampai di tempat itu, dia mendongak dan berkata kepadanya, “Zakheus, segera turun. Aku harus tinggal di rumahmu hari ini.” 6 Maka dia segera turun dan menyambutnya dengan gembira.

7 Semua orang melihat ini dan mulai bergumam, "Dia telah menjadi tamu orang berdosa."

8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Lihat, Tuhan! Di sini dan sekarang saya memberikan setengah dari milik saya kepada orang miskin, dan jika saya telah menipu siapa pun dari apa pun, saya akan membayar kembali empat kali lipat.

9 Yesus berkata kepadanya, “Hari ini telah terjadi keselamatan pada rumah ini, karena orang ini juga adalah anak Abraham. 10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Ini adalah salah satu kisah paling terkenal dalam Perjanjian Baru. Mengapa? Karena ini berbicara tentang bagaimana Tuhan kita Yesus Kristus menyelamatkan seorang pria kecil dan keluarganya.

Zakheus adalah seorang kepala pemungut pajak kaya raya yang hampir memiliki segalanya. Ya hampir! Itu hampir hanya karena dia kekurangan tinggi badan. Dia sangat kaya, tapi dia juga sangat kecil. Namun meskipun tinggi badannya, dia ingin melihat siapa Yesus.

Sekarang, kita tahu bahwa orang-orang akan selalu berkumpul ke mana pun Yesus pergi karena mukjizat yang dilakukannya. Saking kecilnya, Zakheus ingin melihat siapa Yesus sehingga dia berlari ke depan dan memanjat pohon ara. (ayat 4)

Karena perbuatannya itu, Yesus melihatnya dan menyuruhnya turun dan Yesus harus tinggal di rumah Zakheus. Setelah itu, orang-orang di sekitar mereka bergumam tentang keputusan Yesus karena mereka tahu betapa liciknya Zakheus. 

Namun terlepas dari semua ini, setelah Zakheus bertemu dengan Yesus, dia berjanji akan memberikan separuh harta miliknya kepada orang miskin, dan jika dia menipu siapa pun, dia akan membayarnya kembali empat kali lipat. Karena itu, Yesus memberikan keselamatan bukan hanya kepada Zakheus tetapi juga kepada seluruh rumah tangganya. (Ayat 9)

Sekarang, ada hal-hal yang dapat kita pelajari dan ajarkan kepada anak-anak kita dari kisah Zakheus. Salah satunya adalah semuda mereka, mereka tidak boleh selingkuh dari siapa pun. Menyontek, berbohong, menipu, dan sejenisnya tidak pernah benar. Jadi, sejak kecil, anak-anak harus belajar jujur, jujur, dan patuh kepada orang tua.

Yang kedua adalah bahwa keselamatan adalah untuk semua orang. Perhatikan bagaimana orang-orang bergumam ketika mereka melihat Yesus menawarkan untuk tinggal di rumah Zakheus? Namun Yesus berkata di ayat 10 bahwa Dia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Artinya seburuk apapun masa lalu seseorang, ia selalu mempunyai kesempatan untuk diselamatkan oleh Kristus. Jadi, ajari anak-anak Anda untuk memperlakukan siapa pun dengan setara, karena Yesus Kristus mati di kayu salib untuk siapa pun dan bukan hanya mereka yang baik.

Ketiga, anak juga bisa menjadi saluran keselamatan bagi keluarganya. Sekarang, ada banyak anak-anak dan remaja Kristen yang orangtuanya tidak beriman. Namun seperti Zakheus, dia dan seluruh keluarganya diselamatkan oleh Yesus di ayat 9. Demikian pula, anak-anak dan remaja di jemaat Anda juga dapat menjadi saluran keselamatan orang tua mereka.

 

Khotbah untuk Anak-Anak lainnya yang berdasarkan Alkitab

1. Efesus 6:1-3 – Taatilah Orang Tuamu

Anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, sebab itulah yang benar. 2 “Hormatilah ayahmu dan ibumu”—yang merupakan perintah pertama yang penuh dengan janji—3 “supaya baik keadaanmu dan panjang umurmu di bumi.”

Dengan menggunakan tulisan suci, anak-anak belajar pentingnya mematuhi orang tua mereka.

2. Efesus 6:10-17 – Perlengkapan Senjata Tuhan

Yang terakhir, jadilah kuat di dalam Tuhan dan di dalam kuasa-Nya yang perkasa. 11 Kenakan seluruh perlengkapan senjata Allah agar kamu dapat bertahan melawan tipu daya iblis. 12 Sebab perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, dan melawan roh-roh jahat di udara. 13 Oleh karena itu kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, sehingga ketika hari kejahatan itu tiba, kamu dapat bertahan, dan setelah kamu melakukan segalanya, kamu dapat bertahan. 14 Maka berdirilah teguh, dengan ikat pinggang kebenaran melingkari pinggangmu, dengan penutup dada kebenaran terpasang pada tempatnya, 15 dan kakimu dilengkapi dengan kesiapan yang berasal dari Injil perdamaian. 16 Selain itu semua, pakailah perisai iman, yang dengannya kamu dapat memadamkan semua anak panah api si jahat. 17 Ambillah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah.

Anak-anak akan belajar dari bagian ini bagaimana menggunakan Perlengkapan Senjata Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Galatia 6:7 – Menanam Benih

“Jangan tertipu: Tuhan tidak bisa diejek. Seorang pria menuai apa yang dia tabur.”

Untuk mengajari anak-anak bahwa perkataan dan perbuatan mereka dapat menyebabkan tumbuhnya hal-hal baik di dunia… dan juga hal-hal yang merugikan. 

4. Ibrani 3:13 – Persahabatan

Tetapi saling menguatkan setiap hari, asalkan masih disebut “Hari ini”, supaya tidak ada seorang pun di antara kamu yang menjadi tegar oleh tipu daya dosa.

Untuk menunjukkan kasih kita kepada Yesus melalui persahabatan – dorongan dari orang lain. 

5. Ibrani 4:12 – Kekuatan Kata-kata

Karena firman Tuhan itu hidup dan aktif. Lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun, ia menembus bahkan hingga memisahkan jiwa dan roh, sendi dan sumsum; itu menilai pikiran dan sikap hati.

Ajari anak-anak bahwa kata-kata yang mereka gunakan mempunyai kekuatan dan dapat menyakiti orang lain, serta membantu mereka.

6. Ibrani 11:6 – Iman

Dan tanpa keimanan, tidak mungkin Allah berkenan karena siapa pun yang datang kepada-Nya harus percaya bahwa Dia ada dan bahwa Dia memberi pahala kepada orang yang bersungguh-sungguh mencari Dia.

Untuk mengajarkan arti kata iman.

7. Yohanes 14:27 – Damai sejahtera Kuberikan padamu 

Damai aku tinggalkan bersamamu; damaiku kuberikan padamu. Aku tidak memberimu seperti yang diberikan dunia. Jangan biarkan hatimu gelisah dan jangan takut.

Untuk mengajari anak-anak cara membiarkan Tuhan masuk ke dalam emosi mereka yang kuat, hari demi hari.

8. Yohanes 14:16 – Roh Kudus

Dan saya akan meminta kepada Bapa, dan Dia akan memberi Anda penasihat lain untuk membantu Anda dan bersama Anda selamanya.

Roh Kudus adalah teman terbaik Anda!

9. Yohanes 15:14 – Hubungan dengan Tuhan

Anda adalah teman saya jika Anda melakukan apa yang saya perintahkan.

Tuhan ingin mempunyai persahabatan dengan semua orang Kristen.

10. Efesus 3:18 – Hal Favorit

Siapa pun yang percaya kepadanya tidak dihukum, tetapi siapa pun yang tidak percaya sudah dihukum karena mereka tidak percaya dalam nama Anak Allah yang tunggal.

Untuk mengajar anak-anak bahwa kasih Tuhan kepada kita lebih besar dari yang dapat kita bayangkan. 

 

Kesimpulan

Dengan keajaiban mereka yang polos, anak-anak mempunyai tempat khusus di hati Tuhan dan hati kita. Sebagai pemelihara iman mereka, kita harus membimbing mereka melalui perjalanan spiritual mereka. Menyusun khotbah yang sempurna untuk anak-anak bukan hanya tentang menceritakan kisah-kisah alkitabiah; ini tentang membuat firman Tuhan dapat diakses, dimengerti, dan, yang paling penting, dapat dihubungkan dengan mereka. Ajaran Alkitab dapat menjadi hidup dengan ide khotbah anak yang benar, menjadikan setiap khotbah sebagai perjalanan tak terlupakan menuju hati kasih Tuhan.

 

Pertanyaan Umum (FAQ)

Mengapa khotbah yang disesuaikan untuk anak-anak itu penting?

  • Khotbah anak-anak sangat penting karena anak-anak memiliki cara yang berbeda dalam memahami dan memahami informasi. Khotbah yang disesuaikan membuat ajaran alkitabiah mudah diakses dan menarik bagi mereka.

Bagaimana saya dapat membuat khotbah untuk anak-anak menjadi lebih menarik?

  • Gunakan cara bercerita, alat bantu visual, sesi interaktif, dan contoh-contoh yang relevan, dan pastikan khotbahnya ringkas.

Apakah ada cerita Alkitab tertentu yang paling cocok untuk anak-anak?

  • Kisah-kisah seperti Daud dan Goliat, Bahtera Nuh, dan kelahiran Yesus sangat populer. Namun, dengan pendekatan yang tepat, cerita alkitabiah apa pun dapat dibuat menarik bagi anak-anak.

Bagaimana orang tua dapat memperkuat khotbah untuk anak-anak di rumah?

  • Orang tua dapat terlibat dalam diskusi, memerankan cerita-cerita Alkitab sebagai sandiwara, menggunakan seni dan kerajinan yang berkaitan dengan khotbah, dan mendorong anak-anak untuk berbagi pemahaman mereka.

Berapa usia terbaik untuk mengenalkan anak pada khotbah?

  • Meskipun anak-anak dapat diperkenalkan dengan cerita-cerita Alkitab sejak usia dini, khotbah anak-anak yang disesuaikan biasanya diterima dengan baik oleh anak-anak berusia empat tahun ke atas.

 

tentang Penulis

Suara Kementerian

{"email": "Email address invalid", "url": "Website address invalid", "required": "Wajib diisi tidak ada"}

Ingin Lebih Banyak Konten Hebat?

Lihat Artikel Ini