22 Maret, 2024
Suara Kementerian

Tulisan Suci yang Kuat tentang Menemukan Perkenanan

Dalam labirin kehidupan yang rumit, di mana setiap hari membawa tantangan dan rintangan, setiap umat Kristiani mencari cahaya dari Yang Maha Kuasa untuk membimbingnya. Imannya adalah kekuatannya, dan iman ini diperkuat oleh kata-kata abadi dalam Kitab Suci. Sebagai orang percaya, banyak orang mungkin membuka Alkitab pada saat-saat sulit, mencari jawaban dan hiburan. Bagian integral dari kitab ilahi ini, yang kita kenal sebagai “kitab suci nikmat”, selamanya menjadi sumber berkah, motivasi, dan yang paling penting, janji kasih dan belas kasihan Tuhan.

Istilah 'kitab nikmat' atau 'ayat nikmat' mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun ayat-ayat ini secara eksplisit melimpahkan kemurahan hati Tuhan yang mendalam sebagai sebuah nikmat. Di seluruh Alkitab, banyak sekali kitab suci perkenanan yang menjelaskan perkenanan Bapa Surgawi terhadap kita, anak-anak-Nya. Perkenanan Tuhan sungguh luar biasa – ia melindungi kita, mengangkat kita, memberi kita kekuatan dan meruntuhkan tembok-tembok kokoh yang menghambat pertumbuhan kita. Pendahuluan ini bertujuan untuk menyoroti kitab suci kebaikan yang berharga dari Alkitab American Standard Version, yang memiliki kekuatan untuk menyentuh hati kita dan memperkaya hidup kita secara mendalam.

Menemukan Kekuatan

Menemukan kekuatan di tengah tantangan adalah perjuangan umum yang kita semua hadapi pada suatu saat dalam hidup kita. Baik itu pergumulan pribadi, masalah hubungan, masalah kesehatan, atau stres terkait pekerjaan, mencari perkenanan Tuhan melalui tulisan suci dapat memberikan dorongan dan ketahanan yang sangat dibutuhkan untuk bertekun. Mari kita pelajari beberapa kitab suci bantuan yang dapat membantu Anda menemukan kekuatan pada saat Anda membutuhkannya.

Mazmur 5: 12
“Sebab engkau akan memberkati orang benar; Oh, Yehuwa, Engkau akan memberikan kebaikan kepadanya seperti perisai.”

Ayat dari Mazmur ini menyoroti jaminan bahwa perkenanan Tuhan mengelilingi orang-orang benar seperti perisai, menawarkan perlindungan dan dukungan di saat-saat sulit. Saat Anda merasa kewalahan, ingatkan diri Anda akan janji ini dan percayalah pada perkenanan Tuhan untuk menguatkan Anda.

Isaiah 41: 10
“Jangan takut, karena Aku menyertaimu; janganlah kecewa, sebab Akulah Allahmu; Aku akan menguatkanmu; ya, aku akan membantumu; ya, aku akan menopangmu dengan tangan kanan kebenaranku.”

Di saat-saat ketakutan dan ketidakpastian, tulisan suci ini memberikan pengingat yang menghibur akan kehadiran Tuhan dan janji-Nya untuk menguatkan dan menjunjung Anda. Rangkullah ayat ini sebagai sumber keberanian dan iman di saat-saat lemah.

2 Korintus 12: 9
“Dan dia berkata kepadaku: Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu; karena dalam kelemahan kekuatanku menjadi sempurna. Oleh karena itu, dengan senang hati aku lebih suka bermegah dalam kelemahan-kelemahanku, agar kuasa Kristus dapat ada padaku.”

Ayat ini berfungsi sebagai pengingat yang kuat bahwa kasih karunia Tuhan lebih dari cukup untuk menopang Anda melalui pencobaan dan tantangan Anda. Rangkullah kelemahan Anda, karena pada saat itulah kuasa Tuhan bersinar, memberi Anda kekuatan yang perlu Anda atasi.

Amsal 3: 4
“Maka kamu akan mendapat nikmat dan kesuksesan yang baik di sisi Allah dan manusia.”

Tulisan suci ini menekankan pentingnya mencari perkenanan Tuhan dalam semua aspek kehidupan Anda. Dengan menyelaraskan tindakan Anda dengan kehendak Tuhan, Anda dapat merasakan perkenanan tidak hanya dari-Nya tetapi juga dari orang-orang di sekitar Anda, yang mengarah pada kesuksesan dan berkah.

Efesus 6: 10
“Akhirnya, jadilah kuat di dalam Tuhan dan dalam keperkasaan-Nya.”

Ayat ini merangkum hakikat mencari kekuatan melalui kuasa Tuhan. Dengan mengandalkan Tuhan dan memanfaatkan kekuatan-Nya, Anda dapat menghadapi tantangan apa pun dengan keyakinan dan ketekunan.
Membuat keputusan

Membuat keputusan dalam hidup sering kali merupakan tantangan dan membebani. Pada saat-saat inilah berpaling pada Firman Tuhan dapat memberikan bimbingan, kenyamanan, dan kejelasan. Sebagai orang Kristen, kita diberkati dengan banyak kitab suci yang berbicara tentang nikmat dan berkat yang Tuhan berikan kepada umat-Nya. Ayat-ayat berikut menyoroti perkenanan Tuhan dan dapat menjadi sumber hikmah ketika dihadapkan pada pengambilan keputusan:

1. Amsal 3: 5-6
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan jangan bersandar pada pengertianmu sendiri. Dengan segala caramu, akuilah dia, dan dia akan meluruskan jalanmu.”

Tulisan suci ini mengingatkan kita untuk percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan tidak bersandar pada pemahaman kita sendiri yang terbatas. Saat mencari bimbingan dalam pengambilan keputusan, mengakui Tuhan dan kebijaksanaan-Nya akan membawa kita ke jalan yang benar.

2. Amsal 16:3
“Serahkan pekerjaanmu kepada Tuhan, dan rencanamu akan ditetapkan.”

Dengan menyerahkan keputusan dan rencana kita kepada Tuhan, kita mengundang perkenanan dan bimbingan-Nya ke dalam hidup kita. Tulisan suci ini mengingatkan kita untuk mencari kehendak-Nya dalam segala upaya kita, mengetahui bahwa Dia akan menetapkan jalan kita.

3. Yesaya 30:21
“Dan telingamu akan mendengar perkataan di belakangmu, yang mengatakan, 'Inilah jalan, berjalanlah di sana,' ketika kamu berbelok ke kanan atau ketika kamu berbelok ke kiri.”

Tuhan berjanji untuk membimbing kita ke arah yang benar jika kita terbuka untuk mendengarkan suara-Nya. Saat menghadapi keputusan, memercayai ayat ini dapat membantu kita memahami pimpinan Tuhan dan mengikuti jalan yang telah Dia tetapkan di hadapan kita.

4. Yakobus 1:5
“Jika ada di antara kamu yang kekurangan hikmat, hendaklah dia meminta kepada Tuhan, yang memberi dengan murah hati kepada semua orang tanpa cela, dan itu akan diberikan kepadanya.”

Ketika ketidakpastian mengaburkan proses pengambilan keputusan, kita dapat meminta hikmat dan kejelasan kepada Tuhan. Janji-Nya untuk dengan murah hati memberikan hikmah kepada mereka yang meminta menunjukkan kesetiaan-Nya dalam menyediakan anak-anak-Nya.

Mengatasi Ketakutan

Ketakutan adalah emosi umum yang dapat menghalangi iman dan kemajuan kita dalam hidup. Hal ini dapat melumpuhkan kita untuk bergerak maju, menimbulkan keraguan dan kecemasan. Namun, sebagai orang percaya, kita memiliki akses terhadap kitab suci nikmat yang kuat yang dapat membantu kita mengatasi rasa takut dan berjalan dengan berani dalam kepastian kasih dan perlindungan Tuhan. Di bawah ini adalah beberapa kitab suci utama untuk direnungkan ketika menghadapi rasa takut.

Isaiah 41: 10

“Jangan takut, karena Aku bersamamu; jangan cemas, karena Akulah Tuhanmu. Aku akan menguatkanmu dan membantumu; Aku akan menopangmu dengan tangan kananku yang lurus.”

Mazmur 56: 3-4

“Saat aku takut, aku menaruh kepercayaanku padamu. Kepada Tuhan, firman-Nya aku puji—kepada Tuhan aku percaya dan tidak takut. Apa yang bisa dilakukan manusia biasa terhadapku?”

Joshua 1: 9

“Bukankah aku sudah menyuruhmu? Jadilah kuat dan berani. Jangan takut; jangan putus asa, karena Tuhan, Allahmu, menyertai kamu ke mana pun kamu pergi.”

2 Timothy 1: 7

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan dan kasih dan ketertiban.”

Palma 34:4

“Aku mencari Tuhan, dan Dia menjawabku; dia melepaskanku dari segala ketakutanku.”

Romantis 8: 15

“Roh yang kamu terima tidak menjadikan kamu budak, sehingga kamu hidup dalam ketakutan lagi; sebaliknya, Roh yang Anda terima membawa Anda diangkat menjadi anak. Dan oleh Dia kita berseru, “Ya Abba, ya Bapa.”

1 John 4: 18

“Tidak ada rasa takut dalam cinta. Tapi cinta yang sempurna mengusir rasa takut karena rasa takut ada hubungannya dengan hukuman. Orang yang takut tidak sempurna dalam cinta.”

Filipi 4: 6-7

“Jangan khawatir tentang apa pun, tetapi dalam setiap situasi, dengan doa dan permohonan, dengan ucapan syukur, sampaikan permintaan Anda kepada Tuhan. Dan damai sejahtera Allah, yang melampaui semua pengertian, akan menjaga hati dan pikiran Anda di dalam Kristus Yesus. "

Sewaktu kita merenungkan ayat-ayat nikmat ini dan melabuhkan iman kita pada janji-janji Allah, kita dapat menemukan kekuatan, keberanian, dan kedamaian di tengah ketakutan kita. Hendaknya kita berpegang teguh pada firman ini, dengan mengetahui bahwa nikmat Allah ada pada kita, dan Dia lebih besar dari ketakutan apa pun yang mungkin kita hadapi.

Menemukan Kedamaian

Di saat terjadi gejolak, ketidakpastian, dan tantangan, menemukan kedamaian dapat menjadi sekutu yang kuat dalam menghadapi naik turunnya kehidupan. Sebagai seorang Kristen yang mencari penghiburan dan ketenangan, berpaling pada kitab suci dapat memberikan sumber kekuatan dan kenyamanan. Kata-kata ilahi ini memberikan bimbingan, harapan, dan pengingat akan kemurahan Tuhan yang tak tergoyahkan atas umat-Nya

Salah satu kitab suci nikmat yang paling disayangi terdapat dalam Mazmur 30:5, yang menyatakan, “Sebab kemarahannya hanya sesaat; kebaikannya adalah seumur hidup. Menangis mungkin akan bertahan di malam hari, tetapi kegembiraan akan datang di pagi hari.” Ayat ini berfungsi sebagai mercusuar harapan, meyakinkan kita bahwa perkenanan Tuhan itu abadi, menutupi kesulitan dan kesedihan yang bersifat sementara.

Amsal 16:15 lebih jauh menekankan kuasa transformatif dari perkenanan Allah, dengan menyatakan, “Dalam terang wajah raja ada kehidupan, dan perkenanannya seperti awan yang mendatangkan hujan musim semi.” Sama seperti hujan musim semi menyuburkan dan meremajakan bumi, perkenanan Tuhan merevitalisasi semangat kita, melahirkan kehidupan dan peluang baru.

Yesaya 66:2 dengan indahnya menggambarkan inti dari menerima perkenanan Tuhan, “Tetapi kepada dialah aku akan memandang: dia yang rendah hati, menyesal dan gemetar oleh firman-Ku.” Dengan merendahkan diri kita di hadapan Tuhan, mengakui ketergantungan kita pada-Nya, dan menghormati Firman-Nya, kita menempatkan diri kita untuk menerima perkenanan dan berkat-berkat-Nya yang melimpah.

Injil Lukas memberikan wawasan yang mendalam tentang perkenanan Allah dalam Lukas 2:52, yang menggambarkan Yesus sebagai seorang anak muda, “Dan Yesus bertambah hikmat dan perawakannya serta berkenan di hadapan Allah dan manusia.” Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya bertumbuh dalam perkenanan tidak hanya di mata Tuhan tetapi juga di mata orang-orang di sekitar kita, yang mencerminkan kasih dan anugerah Bapa Surgawi kita.

Saat kita merenungkan kitab suci nikmat ini dan menginternalisasi pesan-pesannya, semoga kita terdorong untuk mencari perkenanan Tuhan dengan sungguh-sungguh, mengetahui bahwa kasih dan berkah-Nya dicurahkan kepada mereka yang mengikuti-Nya dengan setia. Marilah kita bersandar pada janji-janji ilahi ini di masa-masa ketidakpastian dan menemukan penghiburan dalam sifat perkenanan Tuhan yang tidak berubah.

Semoga tulisan suci ini menjadi pengingat yang kuat akan kemurahan dan anugerah Tuhan yang tiada habisnya, membawa kita ke tempat yang damai dan tenteram di tengah badai kehidupan. Percayalah pada nikmat-Nya, karena itu adalah mercusuar harapan dan sumber kekuatan dalam segala keadaan.

Menunjukkan Kebaikan

Kebaikan adalah ciri yang penting dalam ajaran agama Kristen. Memperlihatkan kebaikan kepada orang lain, berbelas kasih, dan memberikan kasih karunia adalah cara-cara untuk mewujudkan kasih yang Kristus tunjukkan kepada kita. Alkitab penuh dengan kitab suci yang menekankan pentingnya kebaikan dan kemurahan hati satu sama lain. Mari kita telusuri beberapa kitab suci kebaikan yang dapat menginspirasi kita untuk menunjukkan kebaikan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Amsal 11: 25 

“Jiwa liberal akan menjadi gemuk; Dan siapa yang menyiram, dia sendiri juga akan diberi minum.”

Tulisan suci ini menyoroti asas menabur kebaikan. Sama seperti orang yang murah hati akan mendapat pahala, demikian pula orang yang menunjukkan kebaikan dan kebaikan kepada orang lain akan diberkati. Dengan menyirami orang lain dengan kebaikan kita, kita pun akan disiram. Ini adalah ilustrasi indah tentang sifat timbal balik dari kebaikan.

Lukas 6: 38

“Berilah, dan itu akan diberikan kepadamu; takaran yang baik, dipadatkan, digoncang, ditumpahkan, akan diberikan ke dalam dadamu. Karena ukuran apa yang kamu ukur, itulah yang akan diukurkan kepadamu.”

Tulisan suci ini menekankan prinsip kemurahan hati dan kebaikan. Ketika kita memberikan diri kita sendiri dan menunjukkan kebaikan kepada orang lain, kita akan menerima kelimpahan. Kebaikan yang kita berikan kepada orang lain akan dikembalikan kepada kita berkali-kali lipat. Ini berfungsi sebagai pengingat yang kuat akan pentingnya memberi tanpa mengharapkan imbalan apa pun.

Efesus 4: 32

“Dan hendaklah kamu baik hati satu sama lain, berhati lembut, dan saling mengampuni, sama seperti Allah di dalam Kristus juga telah mengampuni kamu.”

Tulisan suci ini memanggil kita untuk bersikap baik hati, berhati lembut, dan saling memaafkan, sama seperti Tuhan telah mengampuni kita melalui Kristus. Dengan menunjukkan kebaikan dan kebaikan kepada orang lain, kita mencerminkan cinta dan kasih karunia yang telah diberikan kepada kita. Ini adalah pengingat yang lembut untuk mewujudkan belas kasih dan pengampunan yang sama seperti yang telah kita terima.

Sebagai orang Kristen, penting bagi kita untuk memasukkan kitab suci kebaikan ini ke dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan menunjukkan kebaikan, kebaikan, dan kasih sayang kepada orang lain, kita tidak hanya mencerminkan kasih Kristus namun juga membawa terang dan harapan kepada orang-orang di sekitar kita. Mari kita terinspirasi oleh tulisan suci ini untuk menjadi wadah perkenanan dan anugerah Tuhan di dunia yang saat ini lebih membutuhkannya daripada sebelumnya.

Menemukan Harapan

Di saat putus asa, ketidakpastian, atau kegelapan, menemukan harapan bisa menjadi tantangan namun penting bagi banyak orang. Sebagai orang Kristen, kita diberkati dengan banyak kitab suci yang berbicara tentang perkenanan Tuhan dan janji pengharapan dalam hidup kita. Tulisan suci kebaikan ini mengingatkan kita bahwa apa pun keadaannya, kita dikasihi dan dipelihara oleh Bapa Surgawi kita.

Salah satu ayat suci yang berbicara tentang perkenanan Allah terdapat dalam Mazmur 30:5, yang menyatakan, “Sebab kemarahannya hanya sesaat; kebaikannya adalah seumur hidup. Menangis mungkin akan bertahan di malam hari, tetapi kegembiraan akan datang di pagi hari.” Ayat ini meyakinkan kita bahwa bahkan di saat kita sedih dan menangis, perkenanan dan kegembiraan Tuhan pada akhirnya akan menang.

Ayat suci lainnya yang menyoroti perkenanan Tuhan adalah Yesaya 41:10, “Jangan takut, karena Aku menyertai kamu; jangan cemas, karena Akulah Tuhanmu; Aku akan menguatkan kamu, Aku akan menolong kamu, Aku akan menopang kamu dengan tangan kananKu yang lurus.” Ayat ini menanamkan dalam diri kita keberanian dan kepastian bahwa perkenanan Tuhan tidak hanya mencakup perjuangan kita tetapi juga kekuatan kita.

Roma 8:28 adalah ayat suci yang berbicara tentang perkenanan Allah yang bekerja demi kebaikan kita. Dikatakan, “Dan kita tahu, bahwa dalam segala hal Allah bekerja demi kebaikan orang-orang yang mengasihi Dia, yang dipanggil sesuai dengan maksud-tujuan-Nya.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa bahkan di tengah tantangan, perkenanan Tuhan selalu hadir, membimbing kita menuju tujuan-Nya dalam hidup kita.

Saat kita merenungkan kitab suci nikmat ini, marilah kita berpegang pada janji pengharapan dan berkat yang Tuhan sediakan bagi kita. Semoga kita menemukan kekuatan, kenyamanan, dan pembaruan iman karena mengetahui bahwa perkenanan-Nya tidak pernah goyah dan kasih-Nya kepada kita abadi.

Menyikapi Penolakan

Sebagai umat Kristiani, penolakan merupakan pengalaman umum yang mungkin kita hadapi dalam berbagai aspek kehidupan. Baik itu penolakan dalam hubungan, di tempat kerja, atau bahkan dalam lingkungan kita sendiri, menghadapi penolakan bisa jadi menyakitkan dan menantang. Selama masa-masa sulit ini, membaca Kitab Suci untuk mendapatkan bimbingan dan penghiburan dapat memberi kita kekuatan dan harapan yang kita perlukan untuk melewati cobaan ini.

 

Salah satu aspek mendasar dalam mengatasi penolakan sebagai seorang Kristen adalah memahami kemurahan dan kasih Tuhan yang tidak berubah terhadap kita. Ayat-ayat berikut ini berfokus pada perkenanan Tuhan, janji-janji-Nya, dan kepastian kehadiran-Nya di tengah penolakan:

  • Mazmur 27:10 – “Sebab ayahku dan ibuku telah meninggalkan aku, tetapi Tuhan akan menerima aku.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa bahkan ketika orang-orang terdekat kita menolak atau meninggalkan kita, kita dapat menemukan penghiburan dalam kasih Allah yang tak tergoyahkan, yang tidak akan pernah meninggalkan atau mengabaikan kita.
  • Roma 8:31 – “Kalau begitu, apakah yang hendak kita katakan tentang hal-hal ini? Jika Tuhan di pihak kita, siapa yang dapat melawan kita?” Pernyataan yang kuat ini mengingatkan kita bahwa ketika kita mendapat perkenanan dan dukungan Tuhan, tidak ada penolakan atau perlawanan yang dapat melawan kita.
  • Yeremia 29:11 – “Sebab Aku tahu rencana-rencana yang Kurencanakan bagi kamu, demikianlah firman Tuhan, rencana-rencana untuk kesejahteraan dan bukan untuk kejahatan, untuk memberikan masa depan dan pengharapan kepadamu.” Bahkan di saat-saat penolakan, kita dapat berpegang teguh pada janji bahwa Tuhan mempunyai rencana yang baik untuk hidup kita, penuh harapan dan masa depan yang cerah.

    Di saat-saat penolakan, sangatlah penting untuk menambatkan hati dan pikiran kita pada janji-janji kemurahan dan kasih Allah yang tidak akan pernah gagal. Dengan merenungkan ayat-ayat ini dan membiarkan ayat-ayat tersebut berdiam dalam diri kita, kita dapat menemukan kedamaian, kekuatan, dan keyakinan akan kehadiran Allah yang tak tergoyahkan di tengah penolakan.

Menghadapi Tantangan

Hidup ini penuh dengan tantangan, rintangan, dan cobaan yang seringkali membuat kita kewalahan dan putus asa. Pada masa-masa ini, penting untuk berpaling pada Firman Tuhan untuk bimbingan dan kekuatan. Alkitab penuh dengan kitab suci yang mengingatkan kita akan perkenanan dan janji Tuhan untuk menyertai kita di saat-saat sulit. Saat kita merenungkan kitab suci nikmat ini, kita diingatkan akan kasih dan dukungan Tuhan yang tak tergoyahkan bagi anak-anak-Nya.

Salah satu kitab suci yang paling terkenal tentang perkenanan Tuhan adalah Yeremia 29:11, “Sebab aku tahu apa yang aku pikirkan terhadap kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu pikiran damai dan bukan pikiran jahat, yang akan memberi kamu harapan pada akhir hidupmu. ” Ayat ini merupakan pengingat yang indah bahwa Tuhan mempunyai rencana bagi kita masing-masing, rencana yang penuh dengan harapan dan perkenanan. Bahkan di tengah tantangan, kita dapat percaya bahwa pemikiran Tuhan terhadap kita adalah baik, dan perkenanan-Nya akan membimbing kita menuju masa depan yang cerah.

Saat kita menghadapi cobaan dan kesengsaraan hidup, marilah kita berpegang teguh pada kitab suci nikmat ini, memungkinkan kitab suci ini memperkuat iman dan kepercayaan kita pada kasih Tuhan yang tidak pernah gagal. Semoga kita selalu ingat bahwa nikmat Tuhan ada pada kita, memberdayakan kita untuk mengatasi segala rintangan yang menghadang.

Pertanyaan Umum Terkait dengan kitab suci yang disukai

Pertanyaan: Apa yang Alkitab katakan tentang nikmat?

Jawaban: Alkitab berbicara tentang pertolongan sebagai tindakan kebaikan atau niat baik, yang sering kali ditunjukkan oleh Tuhan atau orang lain kepada individu.

Pertanyaan: Bisakah kita mendapatkan perkenanan Tuhan?

Jawaban: Kitab Suci mengajarkan bahwa perkenanan Tuhan diberikan kepada kita melalui kasih karunia-Nya dan bukan melalui usaha atau usaha kita sendiri.

Pertanyaan: Bagaimana saya bisa mencari perkenanan Tuhan dalam hidup saya?

Jawaban: Mencari perkenanan Tuhan berarti menjalani hidup dengan menaati firman-Nya, memercayai janji-janji-Nya, dan memiliki hati yang selaras dengan kehendak-Nya.

Pertanyaan: Apakah ada kitab khusus yang berbicara tentang kemurahan Tuhan?

Jawaban: Ya, salah satu kitab suci yang populer adalah Mazmur 90:17 yang berbunyi, “Biarlah kemurahan Tuhan, Allah kita, tercurah atas kita, dan tegakkanlah pekerjaan tangan kita atas kita; ya, buatlah pekerjaan tangan kami!”

Pertanyaan: Bagaimana kita bisa menerima bantuan dari orang lain?

Jawaban: Dengan memperlakukan orang lain dengan baik dan hormat, murah hati dan suka membantu, serta membangun hubungan yang positif, kita sering kali dapat menerima bantuan dari orang lain.

Pertanyaan: Apakah nikmat itu bisa menjadi bentuk berkah dari Tuhan?

Jawaban: Ya, nikmat sering kali dianggap sebagai wujud nikmat dari Tuhan yang mendatangkan peluang, kesuksesan, dan perlindungan dalam hidup kita.

Pertanyaan: Apakah ada contoh orang-orang di dalam Alkitab yang menerima perkenanan Tuhan?

Jawaban: Ya, banyak tokoh dalam Alkitab seperti Yusuf, Ester, Daud, dan Maria yang mendapat perkenanan Tuhan dalam berbagai keadaan kehidupan mereka.

Pertanyaan: Apakah nikmat Tuhan menjamin hidup bebas dari pergumulan dan kesulitan?

Jawaban: Meskipun perkenanan Tuhan dapat membawa berkah dan kesempatan, namun hal tersebut tidak membebaskan kita dari menghadapi tantangan atau kesulitan dalam hidup. Namun, hal ini memberi kita kekuatan dan rahmat untuk mengatasinya.

Pertanyaan: Bagaimana kita bisa menunjukkan kebaikan kepada orang lain?

Jawaban: Kita dapat menunjukkan kebaikan kepada orang lain dengan bersikap penuh belas kasih, pemaaf, murah hati, dan suportif, sama seperti Tuhan menunjukkan kebaikan kepada kita.

Pertanyaan: Dapatkah kitab suci memberikan penghiburan dan kepastian di saat-saat sulit?

Jawaban: Ya, merenungkan kitab suci tentang perkenanan Tuhan dapat mendatangkan penghiburan, kepastian, dan harapan di masa-masa sulit, mengingatkan kita akan kasih dan perhatian-Nya kepada kita.

Kesimpulan

Kesimpulannya, kekuatan dan keindahan kitab suci yang berbicara tentang kemurahan Tuhan sungguh tak tertandingi. Ayat-ayat ini tidak hanya mengingatkan kita akan kasih dan belas kasihan Tuhan yang tak tergoyahkan, namun juga membimbing kita dalam mencari perkenanan-Nya dalam segala aspek kehidupan kita. Saat kita merenungkan kitab suci ini dan membiarkannya berdiam dalam hati kita, kita diingatkan bahwa perkenanan Tuhan tidak didasarkan pada kebaikan kita sendiri namun pada kasih karunia dan kasih sayang-Nya terhadap kita. Semoga kita terus mencari nikmat-Nya melalui doa, iman, dan ketaatan, dengan mengetahui bahwa janji-janji-Nya adalah benar dan nikmat-Nya tidak terbatas. Mari kita berpegang teguh pada tulisan suci ini, menjadikannya mercusuar harapan dan inspirasi dalam perjalanan iman kita.

tentang Penulis

Suara Kementerian

{"email": "Email address invalid", "url": "Website address invalid", "required": "Wajib diisi tidak ada"}

Ingin Lebih Banyak Konten Hebat?

Lihat Artikel Ini